LONDON : ANGEL
(STPC #5 GAGAS MEDIA)
Windry Ramadhina
Garis
besarnya menurut gue novel ini mengisahkan tentang perjuangan seorang cowok bernama
Gilang untuk mengejar cintanya, lebih tepatnya cintanya itu ialah sahabatnya
sendiri yaitu Ning, berkat ke empat sahabat Gilang, Gilang memantapkan hati
untuk pergi ke London menyatakan perasaannya kepada Ning, namun setelah sampai
di London semua tidak lah seperti apa yang Gilang bayangkan, Ning menghilang.
Gilang
memutuskan hari-hari untuk berjalan-jalan di kota itu sambil mencari tahu di
mana keberadaan Ning. Tempat pertama yang Ia kunjungi ialah sebuah kincir
raksasa yang menjadi ikon di kota London, saat itu turun hujan, ia bertemu
dengan seorang gadis, tak sempat berkenalan saat hujan telah reda gadis itu
langsung pergi hanya meninggalkan sebuah payung merah, Gilang berencana
mengembalikannya saat ia bertemu gadis itu nanti.
Tempat
kedua yang Gilang kinjungi ialah tempat kerja Ning, disana Gilang bertemu Mr.
Lowesley dan juga Ayu seorang gadis yang berasal dari indonesia juga yang
sangat terobsesi dengan novel Wuthering
Heights cetakan pertama.
Beberapa
tempat telah Gilang kunjungi dan kebradaan payung merah si Gadis misterius itu
pun menghadirkan makna sendiri buat
Gilang, membuatnya semakin semangat untuk menyatakan cintanya kepada Ning.
Di
hari ketiga berada di London akhirnya Gilang bertemu dengan Ning. Tapi tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Gilang sepertinya Ning telah jatuh cinta
kepada orang lain dan berniat menetap di London, Gilang pun seperti
terperangkap dalam kisah cinta segitiga. Ketika itu pulalah Gilang yakin bahwa
Ning memang tidak punya perasaan untuknya meskipun Ning sudah berkata bahwa ia
ingin belajar jatuh cinta pada Gilang. Namun akkhirnya Gilang tidak memaksakan
lagi perasaannya.
Di
akhir cerita Gilang bertemu dengan Ayu, di saat hujan turun Gilang menawarkan
payung merah itu untuk dipakai berdua bersama Ayu, saat itu pula lah rasa
nyaman hadir dalam diri Gilang ketika bersama dengan Ayu.
Dari
novel ini ada sebuah quotes yang menurut gue bagus yaitu,
“Tidak ada yang terenggut. Setiap orang punya
keajaiban cintanya sendiri. Kau hanya belum menemukannya.”
Terus
berbicara tentang judul buku, menurut gue nama kota London menjadi nama yang
pas untuk di jadikan judul novel ini, karena di tempat ini pula
kejadian-kejadian yang di alami oleh Gilang di ceritakan, di kota ini juga
Gilang berjuang mengejar cintanya, di kota bernama London ini jugalah Gilang
mendapatkan pengalaman-pengalaman baru, bertemu orang-orang yang membuatnya
memahami bagaimana itu cara mencintai, dan walaupun di kota London ini juga dia
mengalami patah hati karena cintanya yang tak bisa lagi ia paksakan, tapi di
London juga ia bertemu seseorang yang mampu membuat hidupnya menjadi nyaman. Kota
ini menjadi istimewa setelah semua kejadian yang Gilang lalui selama berada di
sana.