Senin, 29 Juni 2015

EKC Ngeblog Week - 3 ( The Sickness ) LET GO By Windhy Puspitadewi



Holllaaaaaaaaaaaa,,,
 
Kali ini di #EKCngeblog gue dapet tema “ The Sickness “ jadi kita harus nyari novel yang ada penyakitnya gitu, nahhh setelah sekian lama bersemedi mencari wangsit novel mana yang bakal gue pilih akhirnya pilihan gue jatuh sama nih novel judulnya “ LET GO ”, kenapa gue pilih nih novel ?? sesuai dengan tema minggu ini, novel ini berkisahkan seorang remaja bernama Nathan yang mengidap penyakit tumor, awalnya Nathan hampir menyerah dengan penyakitnya, dia nggak mau di operasi, tapi atas bujuk sahabatnya akhirnya dia luluh juga, disini gue salut dengan kisah persahabatan mereka yang bisa ngebuat semangat hidup Nathan kembali muncul.

Nah kalo penasaran gue udah buat cuplikan ceritanyaa :) silahkan dibaca yaaa !!!  


Judul buku       : Let Go
Pengarang       : Windhy Puspitadewi
Penerbit          : Gagas Media
Tahun terbit    : 2009
Kota terbit       : Jakarta
Harga              : Rp 35.000,00

            Novel ini berceritakan tentang Caraka yang di hukum oleh wali kelasnya akibat berkelahi dengan siswa lain 2 kali berturut-turut selama satu minggu. Hukuman yang diberikan ialah, ia harus membantu anggota Varitas, sebuah ekstra kulikuler untuk membuat majalah sekolah. Dalam masa hukuman ini, dia terpaksa harus berteman dengan Nathan seorang laki-laki yang pintar namun sinis, Nadya perempuan yang terlalu sempurna, dan Sarah yang pemalu dan pendiam.

Berbagai masalah menghadang mereka dan membuat mereka menyadari bahwa persahabatan mereka amatlah berharga, kehidupan masing-masing anggota tim majalah dinding itu pun berubah, tentunya ke arah yang lebih baik. Tak terkecuali Raka sendiri. Sikap ikut campur Raka membawanya mengenal ketiga temannya dengan lebih baik.

Raka yang  memandang Nadya hanya seorang gadis yang selalu mencoba untuk mandiri dan memaksakan diri untuk mengerjakan semua sendiri membuat Raka selalu ingin melindunginya. Masalah cinta datang dari si cengeng penakut, Sarah. Tak bisa berkata tidak, selalu memandang diri rendah, membuat Raka mau tak mau harus selalu menolongnya. Sayang sikap baik Raka menimbulkan perasaan lebih dari Sarah. Dan sayang pula, sikap tak tegaan Raka membuatnya tak bisa menolak Sarah. Walaupun sebenarnya Raka telah jatuh cinta kepada Nadya karena mereka memiliki banyak persamaan diantaranya mereka menyukai jenis film dan musik yang sama.
Hal menarik lain adalah Persahabatan antara Caraka dengan Nathan. Nathan yang selalu bersikap dingin ini ternyata diam-diam memperdulikan Caraka, begitu juga dengan Caraka berpura-pura tidak akrab namun ia juga memperdulikan Nathan. 

Ternyata nasib Nathan dan Caraka tidak jauh berbeda, mereka sudah pernah kehilangan orang yang mereka sayangi. Diam-diam, Nathan ternyata harus hidup bersama tumor otaknya sejak satu tahun yang lalu. Sikapnya yang menjaga jarak dengan orang lain semata-mata karena ia tak ingin meninggalkan memori yang baik tentangnya. Ia tak ingin orang lain juga merasakan kesakitannya dan kelak ketika ia meninggal, Nathan tak ingin ada seorang pun yang menangisinya. Kematian ibunya, cukup membuat Nathan menyadari rasa sakit dari kehilangan. Entah apa yang menyebabkan Nathan mengatakan pada Caraka bahwa umur Nathan sudah divonis dokter karena penyakitnya yang sangat parah. Nathan dapat diselamatkan dengan melakukan Operasi namun, ia selalu menolaknya.
Caraka berusaha menyadarkan Nathan bahwa masih banyak hal yang layak untuk diperjuangkan. Awalnya, Nathan menolak dan menyuruh Raka untuk menjauh dari kehidupannya. Ia lebih memilih mati perlahan-lahan, tanpa penyesalan, tanpa terikat oleh siapapun. Namun, akhirnya Nathan tersadar bahwa kesempatan sekecil apapun harus dilakukan demi orang yang ia sayangi dan menyayanginya.

Sekali lagi, Caraka harus berhadapan dengan sesuatu yang paling ditakutinya, yaitu “kehilangan”. Nathan meninggal satu tahun kemudian. Operasinya memang berhasil mengangkat tumornya. Namun karena sudah menyebar ke daerah vital, nyawanya tidak terselamatkan lagi.

Nih gue bocorin dikit surat dari nathan buat caraka yang bisa bikin gue baper tingkat dewa hehehe

To Caraka
Ketika kamu membaca surat ini, bisa dipastikan saat itu aku sudah nggak ada lagi di dunia ini. Kamu pasti heran kenapa aku menulis surat untukmu-kenyataannya aku sendiri juga nggak tahu. Mengingat betapa bodohnya dirimu, kayaknya sejelas apapun aku memberi tahu, kamu pasti nggak akan mengerti.

Raka tersenyum. Dasar.

Aku ingin memberi tahu betapa aku sangat berterima kasih. Selama ini, aku mencari-cari keajaiban yang bisa memberiku alasan buat hidup. Ketika bertemu denganmu, Nadya, Sarah dan yang lain, aku disadarkan kalau sebenarnya aku nggak perlu mencarinya. Ternyata keajaiban itu justru sedang kualami, kurasakan, dan kujalani. Ternyata hidup adalah keajaiban itu sendiri.
Aku sangat berterima kasih karena itu.

Raka menelan ludah. Melihat tinta yang memudar dari bekas bulatan titik air, dia bisa menduga Nathan menangis ketika menulis surat itu

p.s. Jangan membenciku. Waktu terus berjalan, aku sudah mati, tapi kamu masih hidup. Tak perlu terikat masa lalu. Sungguh, nggak apa-apa bagiku kalau kamu kelak melupakanku. Biar aku saja yang mengingatmu, itu sudah lebih dari cukup bagiku.

 Air mata Raka mulai menetes. Akhirnya, untuk kali pertama setelah sekian lama, dia menangis.





Cukup segini dulu yaa, mohon maaf jika ada kata-kata atau kalimat yang ga enak banget buat dibaca, maklum masih dalam proses belajar hehehe :)

2 komentar:

  1. Wah ini novel yang baru aku baca beberapa minggu yang lalu :'3 btw keren kak hihi ehiya jangan lupa fllbcknya :'3

    BalasHapus
  2. Ini novelnya mba win pertama aku baca sampe penasaran sama novel lainnya mba win skrģ mlah jadi nģefans bģt sama mba win karna karya2nya dan aku jatuh cinta sama Raka

    BalasHapus